CERITA SEX - Kurasakan Memek Devy ABG Yang Centil # Suatu waktu, pas aku lagi keluar kota, malemnya gak ada
kegiatan. Kebetulan hotel tempat aku nginep dekat ma kampus universitas
terkenal di kota itu. Malemnya, karena gak ada kegiatan, aku iseng menuju ke
warnet yang terletak dekat hotel, persis disebrang universitas tersebut.
Biasanya kalo malem gini, pasti banyak mahaisiswa dan mahaiswi yang lagi di
warnet.
CERITA SEX - cerita intim,cerita x,cerita sec,cerita sekz,cerita zex,cerita sesk,cerita bokep,cerita sek,kisah sek,rumah sek, cerita tanteku,cerita ml sama tante,cerita tante2,cerita ngesek tante,cerita dengan tante,cerita ngesex sama tante,cerita ngesex, dengan tante,cerita ngesek sama tante,cerita sama tante,cerita ngesek dengan tante,cerita ngeseks dengan tante, cerita selingkuh sama tante, cerita ml tante tante, cersex tante, cerita tante, ceritaseks, cerita Porno, Cerita ABG
Cuma ketika aku ke warnet dah cukup larut, dah hampir jam 10
malem. Kata bellboy hotel, warnet tu buka 24 jam. Sampe disana, warnet dah
sepi, tapi aku lihat dipojokan masih ada perempuan abg lagi didepan
komputer.
aku minta petugas warnet komputer disebelah tu abg, dibolehin ma
yang jaga. Aku duduk disebelahnya, aku senyum ketika dia noleh ke aku. Manis
juga ni anak, dia pake jins dan blus tengan panjang. Karena blusnya ketat,
tercetaklah sepasang toket yang lumayan besar. Dia juga senyum. "Sendirian
aja nih", sapaku. "Berdua ma om kan". Aku senyum, brani juga ni
anak. "Tumben si kesini om". "Aku dari luar kota, malem gini gak
ada kerjaan, ya aku mampir ja ke warnet, kan bisa browsing". "Om suka
browsing apaan". "Yang seru2". "apaan tu om". "Ya
udah kamu logout ja, kita browsing bareng, pake 1 komputer ja, nanti aq cari
situs2nya". Dia mematikan sambungan internetnya, dan duduk disebelahku.
Karena tempatnya sepit, jadi agak berdesakan.
"Kamu namanya siapa? aku edo". "Devy
om". "Kamu skola disini juga ya". "Iya om". "Dah
semester brapa". "Baru masuk". "Wah masi abg banget
ya". "La iyalah om, kan baru lulus smu, skarang kuliah disini".
Aku membuka satu situs dewasa, "Kamu mo liat gambar atau video?"
"Video lah om, kan lebih life". "Cuman donwlodnya suka
lama". "Ya gak apa, nunggunya kan bisa ngobrol". "Mangnya
gak dicariin". "Dicariin sapa om, aku kos kok". Aku membuka
situs dan mengklik movie, aku milih satu thread dan mulai donlod. Karena
kebetulan warnet dah tinggal kita ber2, ditambah petugasnya, donlodnya jadi
lumayan cepet. Abg lagi maen ma om2, "Gede banget ya om kon tolnya",
kata Devy tanpa tedeng aling2.
"Pernah gini Yu". "Om mo tau aja". "Kayanya pernah ya Yu". Devy diam saja, matanya menatap layar monitor. Aku tidak menya2kan kesempatan ini, kuelus pahanya. "Om, geli ah", Devy menggeliat tapi tetep saja menatap layar monitor. Pahanya terus saja kuelus2, tangan kuselipkan diantara ke 2 pahanya, tanpa sadar Devy membuka pahanya. Aku menggosok pahanya makin keatas kearah slangkangannya. Karena tempatnya sempit, Devy gak bisa mengangkangkan pahanya lebar2.
Tanganku pindah sasaran, kuelus toketnya yang membusung. Devy
kaget karena aku meremas perlahan toketnya, "Om..." dia melenguh
tetapi tetep saja matanya menatap layar komputer. "Wah abis om, cari yan
lan lagi dong om, yang seru kaya gini". Aku mengklik film brikutnya.
Sembari nunggu donlod, aku meremes toketnya lagi. "Toket kamu besar dan
kencang Yu, sering diremes2 ya". "Om iseng ih". "Tapi kamu
suka kan", jawabku sembari terus meremes toketnya. Devy membiarkan ulahku,
kebetulan donlod dah slesai, Devy kembali menatap tayangan di monitor tv, aku
makin gencar merems2 toketnya. "Yu, aku ngaceng nih", bisikku sembari
mencium pipinya. "ke hotelku yuk". "Tanggung om, ampe filmnya
abis ya". Wah asik juga nih, ajakanku dia iyakan. Aku terus saja meremas2
toketnya, Devy mulai terangsang karena ulahku, lagian pengaruh film bokep mulai
merasuk pada dirinya.
Akhirnya filmnya slesai juga. "Jadi Yu, ikut aku ke
hotel". "Yuk om, aku juga pengen neh". Aku menyelesaikan bayaran
2 komputer yang Devy dan aku pake, aku menggandengnya kluar warnet dan berjalan
menuju ke hotel. Gak jauh si jaraknya dari warnet.
Ketika lewat resto yang masi buka, "Kamu laper gak Yu, kalo laper cari makan dulu yuk". Devy mengiyakan ajakanku, mampirlah kita diresto itu, dah sepi, kami pesan makanan dan minuman. Karena sepi, pesanan cepet dihidangkannya.
CERITA SEX - Sembari makan Devy
crita lebi banyak tentang dirinya. Rupanya dia sering ngen tot ma cowoknya,
mahasiwa kakak kelasnya. Ya dikosnya bebas, jadi mudah aja cowoknya nginep dan
ngen totin Devy. "Kamu kok mau aku ajak ke hotel Vy".
"Kata temenku, ngen tot ma om2 lebi nikmat daripda ma cowok
ndiri. Makanya aku penasaran, pengen nobain ngen tot ma om. Bener ya om bisa
bikin aku nikmat". "Ntar kamu rasain ndiri ja". Kami makan
santai saja sembari ngobrol, becanda. Makin dilihat Devy makin bikin napsu aku.
kalo dia tertawa, toket montoknya ikut berguncang2, padahal kliatan dia pake
bra. "Toket kamu besar ya Yu, kalo kamu ketawa sampe ikutan bergerak.
Keseringan diremes ya". "Iya om, hobi banget cowokku ngeremes dan
ngemut pentil aku". "Kamu gak ada jadwal ngen tot ma cowok kamu malem
ini". "dia lagi kluar kota om, kebetulan ktemu ma om, aku suka
ngeliat om, ganteng, atletislagi badannya, mudahan ja kon tol om perkasa".
Selesai makan, aku membayar billnya, trus kita menuju ke hotelku.
Di kamar, Devy kurangkul. Sebuah ciuman mendarat dipipinya. Aku menggandengnya dan duduk di sofa empuk yang ada di kamar. Kamar hotelnya cukup besar, berisi satu tempat tidur besar dan seperangkat sofa, selain meja rias. Aku mengambil minuman kaleng dari minibar, kubuka dan kuberikan kepadanya.
"Ayo minum, santai saja, mau mandi dulu enggak, kan tadi panas diluar", kataku sambil
menepuk2 pahanya. Sambil tersenyum-senyum aku berlalu ke kamar mandi. Gak lama
kemudian, aku keluar dari kamar mandi hanya dengan bersarungkan handuk
dipinggang. "Gantian deh mandi biar segar". Di kamar mandi, di bawah shower,
Devy mengelus2 toketnya dengan busa sabun, demikian pula dengan jembut dan me
meknya, sehingga napsunya menjadi ber kobar2. Selesai mandi Devy kluar hanya
pake daleman yang seksi, bra dan CD mini yang tipis model bikini, sehingga bra
hanya ditalikan di belakang leher dan punggungnya, sedang CD mininya ditalikan
di kiri dan kanannya. Karena branya tipis, otomatis pentilnya yang sudah
mengeras menonjol sekali, demikian juga jembutnya yang lebat sangat berbayang
dengan CD tipis itu. Karena bentuknya yang mini, jembutnya menyembul di bagian
atas, kiri dan kanan CDnya. aku yang sedang duduk di sofa membelalakkan mata
ketika melihat dia keluar dari kamar mandi hanya berbalut bikini tipis dan
seksi itu. "Lama sekali sih mandinya, pasti deh ngelus2 diri sendiri, ya.
Kamu cantik sekali Yu, seksi sekali" katanya.
Dia duduk disebelahnya dan
menjawab "Habis om sih mandinya gak ngajak2, sehingga terpaksa Devy
ngelus2 sendiri. Om suka kan ngeliat Devy pakai bikini seperti ini".
"Suka banget, kamu napsuin deh Yu". "Udah ngaceng dong om".
Devy yakin melihat pemandangan yang menggairahkan ini pasti mengungkit nafsuku.
kon tolku terlihat mulai bergerak-gerak dibalik handuk yang disarungkan
dipinggangku."Devy tahu, pasti om suka, tak usah khawatir, kan malem ini
sepenuhnya milik kita."
Aku lalu mencium pipinya. Dalam hitungan detik mulut kami sudah
lekat berpagutan. Devy kurengkuh dengan ketat kedalam pelukanku. Tanganku mulai
bergerilya me remas2 toketnya. Pentilnya yang sudah mengeras kupelintir2 dari
balik bra tipisnya, Ini membuat rangsangan yang lebih hebat lagi buat Devy. Devy
menggeliat-geliat sambil mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku .
Lidahnya menerobos mulutku dan bergulat dengan lidahku. Tangannya pun aktif
menerobos handuk yang kukenakan dan me remas2 kon tolku yang sudah mulai
ngaceng itu. "Om gede banget kon tolku, pasti om kuat deh ngen totnya.
Kita all nite long ya om". Membalas gerakannya itu, tangan kananku mulai
merayapi pahanya yang mulus. Aku menikmati kehalusan kulitnya itu. Semakin
mendekati pangkal pahanya, Devy membuka pahanya lebih lebar, biar tanganku
lebih leluasa bergerak.
Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan me meknya
yang masih tertutup CD bikini tipis. Jariku menelikung ke balik CDnya dan
menyentuh bibir me meknya dan menggosok2 it ilnya. Devy mengaduh tetapi segera
kubungkam oleh permainan lidahku. Badannya mulai menggeletar menahan nafsu yang
semakin meningkat. Tangannya terus menggenggam kon tolku yang besar dan panjang
itu. "Om, besar banget sih kon tolku, dipakaiin obat apa sih sampai besar
begini", katanya sambil mengocok lembut kon tolku. "Kamu sukakan sama
kon tolku", bukan menjawab dia malah balik bertanya. "Suka banget om,
kalau sudah masuk semua rasanya me mek Devy sesak deh kemasukan kon tol om,
apalagi kalau udah om enjot, gesekan kon tol om ke me mek Devy terasa banget. Devy
udah gak sabar nih om, udah pengen ngerasain kon tol om nggesek me mek Devy".
jawabnya penuh napsu. Kocokan lembut jari-jarinya itu membuat kon tolku semakin
ngaceng mengeras. Aku mengerang-ngerang nikmat. Aku mulai menjilati dagu dan
lehernya dan sejalan dengan itu bibir mungilnya itu menyentuh pentilku.
Lidahnya bergerak lincah menjilatinya. Aku merasakan kenikmatan yang luar
biasa. Tangannya makin cepat mengocok kon tolku yang semakin berdenyut-denyut
ngaceng. "Ayo ke ranjang", bisikku, "Kita tuntaskan permainan
kita." Devy bangkit berdiri, aku memeluknya. Kuangkat tubuhnya dan lidahku
yang terus menerabas lehernya membuat nafasnya terengah-engah nikmat. Toketnya
lembut menempel lekat di dadaku. Devy kurebahkan di tempat tidur yang lebar dan
empuk, aku menarik pengikat bra dan CDnya. Devy biarkan aku melakukan semuanya
sambil ber desah2 menahan napsunya yang makin menggila.
CERITA SEX - Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya,
aku mundur dan memandangi tubuhnya yang telentang bertelanjang bulat, bersih
dan wangi sabun karena habis mandi. Aku memandangi rambutnya yang kepirangan
tergerai sampai kepundak, toketnya yang padat dengan pentil yang sudah
mengeras, perutnya yang rata dengan lekukan pusernya, pahanya yang mulus dengan
pinggul yang bundar digantungi oleh dua bongkah pantat yang bulat padat dan di
sela paha itu terlihat gundukan hitam lebat jembutnya. "Ngapain om hanya
dilihatin saja," protesnya. "Aku kagum akan keindahan tubuhmu Yu",
jawabku. "Semuanya ini milik om malem ini", katanya sambil
merentangkan tangannya. Aku mendekat dan duduk dipinggir tempat tidur. Devy
kupeluk dengan erat. "Om, Devy mau menjilati om, gantian ya",
katanya. Aku berbaring, kemudian mulutnya mulai menjelajahi seluruh dada termasuk
pentilku dan perutku, terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal
pahanya. Dengan lincah Devy melepaskan belitan handuk dipinggangku. kon tolku
yang sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Dengan mulut
ditangkapnya kepala kon tolku itu. Lidahnya dengan lincah memutar- mutar kon
tolku dalam mulutnya. Aku mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi itu.
Puas mempermainkan kontolku Devy merebahkan diri di sampingku.
Aku mulai beraksi.Kusergap toket kanannya sembari tangan kananku meremas-remas
toket kirinya. Bibirku mengulum pentil toketnyau yang mengeras itu. Toketnya
juga mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas toket kanan mulutku beralih ke
toket kiri. Lalu perlahan tetapi pasti aku turun ke perutnya. Devy
menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yang semakin menggila. Aku
menjilati perutnya yang rata dan kujulurkan lidahku ke dalam pusarnya.
"Auu.." Devy mengerang, "Oh.. Oh.. Oh.." jeritnya semakin
keras. Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya
membuka dengan sendirinya, menampakkan memeknya yang telah merekah dan basah.
Jembut yang hitam lebat melingkupi me mek yang kemerah-merahan itu. Aku
mendekatkan mulutku ke me meknya dan dengan perlahan lidahku menyuruk ke dalam
me meknya yang telah basah membanjir itu. Devy menjerit dan spontan duduk
sambil menekan kepalaku sehingga lidahku lebih dalam terbenam. Tubuhnya
menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Pantatnya menggeletar hebat sedang
pahanya semakin lebar membuka.
"Aaa.. Auu.. Ooo..", jeritnya keras. Aku terus mempermainkan it ilnya dengan lidah. Devy menghentakkan pantatnya ke atas dan memegang kepalaku erat-erat. Devy melolong keras. Pada saat itu kurasakan banjir cairan me meknya. Devy sudah nyampe yang pertama.
Aku berhenti sejenak membiarkan Devy menikmatinya. Sesudah itu
mulailah aku menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya. Kembali
erangannya terdengar tanda napsunya mulai menaik lagi. Tangannya menjulur
mencari-cari batang kon tolku. kon tolku telah ngaceng sekeras beton. Devy
meremasnya. Aku menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh
penyelesaian. Devy kudorong sehingga rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aku
naik ke atasnya. Devy membuka pahanya lebar-lebar siap menerima masuknya kon
tolku. Kepalanya bergerak-gerak, mulutnya terus menggumam. Matanya terpejam
menunggu. Aku menurunkan pantatku. kon tolku berkilat-kilat dengan kepalanya
yang memerah siap menjalankan tugasnya. aku mengusap-usapkan kon tolku di bibir
me meknya.
CERITA SEX - Devy semakin menggelinjang. "Cepat om. Devy sudah nggak
tahan!" jeritnya. Aku menurunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS! kon
tolku menerobos me meknya diiringi jeritannya. Devy tidak perduli apakah tamu
disebelah kamar mendengar jeritannya atau tidak. Aku berhenti sebentar
membiarkan Devy menikmatinya. Lalu kutekan lagi dengan keras sehingga kon tolku
yang panjang dan besar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam
liang memeknya. Devy menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar kon tolnya
masuk lebih dalam lagi.
Devy terdiam sejenak merasakan sensasi yang luar biasa
ini. Lalu perlahan-lahan aku mulai mengenjotkan kon tolku. Pantatnya
diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Toketnya tergoncang-goncang
seirama dengan genjotanku di me meknya. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka,
berdesis-desis menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan dan
kemudian akhirnya menjadi jeritan. Aku membungkam jeritannya dengan mulutku.
Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kon tolku leluasa bertarung
dengan me meknya. "OH..", erangnya, "Lebih keras om, lebih keras
lagi.. Lebih keras.. Oooaah!" Tangannya melingkar merangkul ketat.
Kuku-kukunya membenam di punggungku. pahanya semakin lebar mengangkang.
Terdengar bunyi kecipak lendir me meknya seirama dengan enjotan kon tolku.
"Aku mau ngecret, Yu", bisikku di sela-sela nafasnya memburu. "Devy
juga om", sahutnya, "Di dalam aja om ngecretnya. Devy ingin om
ngecret di dalam." Aku mempercepat enjotan kon tolku. Keringatku mengalir
dan menyatu dengan keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku
mencengkam kedua toketnya. Diiringi geraman keras aku menghentakkan pantatku
dan kon tolku terbenam sedalam-dalamnya. Pejuku memancar deras. Devy pun
melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima kon tolku
sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Devy pun mencapai
puncaknya. kon tolku berdenyut-denyut memuntahkan pejuku ke dalam me meknya.
Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik
kenikmatan itu. Lalu perlahan- lahan aku mengangkat tubuhku. Aku memandangi
wajahnya yang berbinar karena napsu yang telah terpuaskan. Aku tersenyum dan
membelai wajahnya. "om hebat sekali", katanya, "Rasanya lebih
nikmat dari dien tot cowokku deh". "Kamu juga luar biasa Yu, aku
sungguh puas karena kamu lebih binal dari cewek abg laen yang pernah aku en
totin, itu yang membuat napsuku juga berkobar2. Kamu tidak menyesal kan Yu ngen
tot denganku?" "Tidak, Devy malah pengen dipuasin lagi."
"Jangan kawatir, stok pejuku masih banyak" . Aku mencabut kon tolku
dan rebah di sampingnya. Kami beralih ke kamar mandi. Aku memandikannya di
shower. Kedua tanganku menyabuni seluruh tubuhnya, toket, puser, jembut dan me
meknya menjadi sasaran elusan tanganku yang dipenuhi busa sabun. Gesekan,
rabaan dan remasan tanganku akhirnya merangsang napsunya kembali. "om, Devy
sudah napsu lagi, pengen ngerasain kon tol om keluar masuk dime mek Devy
lagi", katanya sambil meremas2 kon tolku yang juga mulai mengeras.
"Iya Yu, sambil ngeremas2 toketmu, aku juga napsu, main lagi yuk, tapi di
kamar mandi ya"., jawabku. dalam waktu singkat Devy sudah membuat kon
tolku ngaceng lagi, keras sekali kon tolku ketika dikocok2nya.
Aku duduk di atas closet dengan kon tolku yang sudah ngaceng mengacung tegak ke atas. Devy mengangkangkan pahanya dan mendekatinya dari depan, siap-siap untuk dien tot. Devy sudah duduk merapat di pahaku. kon tolku yang sudah ngaceng tanpa halangan langsung menerobos me meknya, bersarang sedalam-dalamnya.
CERITA SEX - Devy kusuruh segera menggoyang pantatnya. Terasa nikmat
sekali. Kedua toketnya kuremas2 dengan penuh napsu. Aku juga mengenjotkan kon
tolku kedepan kebelakang, walaupun dalam gerakan yang terbatas, tapi ini
membuat Devy mengerang keras dan sudah terasa mau nyampe lagi. Hebat benar
napsunya, baru sebentar goyang sudah mau nyampe saking nikmatnya. Devy menjadi
semakin liar dalam menggoyang pantatnya. Devy sudah makin terangsang sehingga
akhirnya badannya mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan. "Auu..
om!" jeritnya. Untuk beberapa saat kami terdiam. Aku memeluknya erat-erat.
"Yu, aku belum ngecret kok kamu udah nyampe. "Habis, nikmat banget
sih rasanya kon tol om nyodok2 me mek Devy". "Kita terusin ya
Yu", Devy hanya mengangguk lemas. Aku mengajaknya berdiri dan menyuruhnya
membungkuk di wastafel dan membuka pahanya lebar2. Aku mendekat dari belakang.
Tanganku menyapu lembut pantatnya yang mulus tapi padat. Devy menggigit
bibirnya dan menahan napas, tak sabar menanti masuknya kon tolku yang masih
keras. Tanganku melingkari kedua pahanya lalu kuarahkan kon tolku ke me meknya.
Perlahan-lahan kepala kon tolku yang melebar dan berwarna merah mengkilap itu
menerobos me meknya.
Devy mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak aku
berhenti dan membiarkan Devy menikmatinya, lalu mendadak kuhentakkan pantatku
keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kon tolku di me meknya.
"Aacchh..!!", Devy mengerang keras. Rambutnya kujambak sehingga
wajahnya mendongak ke atas. Sambil terus menggenjot me meknya, aku meremas2
kedua toketnya yang berguncang2 karena enjotanku yang keras, seirama dengan
keluar masuknya kon tolku di me meknya. Terdengar bunyi kecipak cairan me
meknya, Devy pun terus mendesah dan melenguh. Mendengar itu semua, aku semakin
bernafsu. Enjotan kon tol kupercepat, sehingga erangan dan lenguhannya makin
menjadi2.
"Oohh..! Lebih keras om. Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!" Keringatku deras menetesi punggung dan dadanya. Wajahnya pun telah basah oleh keringat. Rambutnya semakin keras kusentak. Kepalanya semakin mendongak. Dan akhirnya dengan satu sentakan keras, aku membenamkan kon tolku sedalam-dalamnya.
Devy menjerit karena kembali nyampe untuk yang kedua kalinya.
Aku terus meremas2 toketnya dengan penuh nafsu. Aku pun makin keras
menghentakkan kon tolku keluar masuk me meknya sampai akhirnya pejuku
menyemprot dengan derasnya di dalam me meknya. Rasanya tak ada habis-habisnya.
Dengan lemas Devy rebah di wastafel dan aku menelungkup di atas punggungnya.
Beberapa saat kami diam di tempat dengan kon tolku yang masih menancap di me
meknya. Kemudian aku membimbingnya ke shower, menyalakan air hangat dan kami
berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat.
Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi, padahal
dah makan besar sebelum ke hotel. Kembali lagi enersiku terkuras ngen totin Devy.
Aku keluar lebih dulu, aku menelpon room service untuk memesan makanan kecil
dan minumannya. Kemudian aku kembali ke kamar mandi dan memeluknya yang masih
berada dibawah shower air hangat. "Yu, nikmat sekali ngen tot dengan
kamu". "iya om, Devy juga nikmat sekali, masih ada ronde ketiga kan
om?". "Pasti dong". Terdengar bel pintu, aku menyarungkan handuk
di pinggangku dan keluar kamar mandi, ternyata room service. Setelah itu aku
kembali ke kamar mandi, shower dah dimatikan dan Devy lagi mengeringkan
badannya dengan handuk. Aku pun keluar dari kamar mandi bersama dengan Devy, terbungkus
handuk. Kita duduk di sofa. Kami makan makanan kecil sambil berpelukan. Nyaman
rasanya dalam keadaan yang hampir telanjang berpelukan (kaya teletubies aja
ya). Devy menyandar di dadaku yang bidang. "om, Devy bahagia sekali dengan
om, mau rasanya Devy jadi istrinya om, supaya bisa ngerasaain dien tot sampai
lemas", sambil engelus2 kon tolku.
Aku mengangkat dagunya dan mencium
bibirnya dengan mesra sekali. Selesai makan, kembali kamu berpelukan di tempat
tidur walaupun seprei sudah kucel akibat pertempuran seru tadi, toh sebentar
lagi kami akan membuat seprei itu lebih kucel lagi. Devy berbaring dipelukanku,
rambutnya yang basah kuelus2.
Karena kenyang, lemas dan nyaman, Devy sampai tertidur dipelukanku. Setelah kubiarkan beberapa lama, Devy terbangun karena keningnya kucium dengan lembut. "Kamu tidur pules sekali Yu, gimana masih mau lagi tidak?" tanyaku sambil tersenyum. Devy menggeliat, terbangun dan menuju ke kamar mandi karena ingin kencing. Selesainya Devy kembali ke pelukanku.
Sudah membaca ceritanya..?, semoga terhibur dengan Cerita Sex di atas. Jangan lupa bookmark web 1ceritasex.blogspot.com yah caranya klik CTRL+D secara bersamaan lalu klik OK. - terima kasih.
Sumber : Internet